GRAND BLUE (LIVE ACTION MOVIE) : DIVING, MABOK, BUGIL!?

 

Ketika ditanya mengenai film apa ini, jawaban yang (mungkin) paling pas adalah seperti apa yang tertera dalam judul tulisan ini. Ya, Grand Blue Live Action ini merupakan film mengenai menyelam (diving) namun banyak menyuguhkan adegan mabuk-mabukan bahkan hingga bugil-bugilan!

Film ini diadaptasi dari manga (comedy, slice of life, sport?) berjudul sama karya Kenji Inoue (writter) dan Kimitake Yoshioka (artwork). Adaptasi live action movie ini  diproduksi atau didistribusikan oleh Warner Bros Japan dan disutradarai oleh Tsutomu Hanabusa yang sebelumnya juga pernah menyutadari live action populer Kakegurui. Tentunya film ini juga menghadirkan para aktor dan aktris populer dan sedang naik daun yaitu Ryo Ryusei, Atsuhiro Inukai, Yuki Yoda, Aya Asahina, Yuka Ogura, dan Ren Ishikawa.

Grand Blue ini sendiri bercerita mengenai Kitahara Iori (Ryo Ryusei), pemuda yang baru saja akan menjalani tahun pertamanya sebagai mahasiswa. Pada masa perkuliahannya ini ia tinggal dengan pamannya yang menjalankan toko diving Grand Blue, dan kedua sepupunya Kotegawa Chisa (Yuki Yoda) dan Kotegawa Nanaka (Aya Asahina). Pada suatu hari, dimana seharusnya ia memulai kegiatan perkuliahan, Iori malah terbangun di halaman depan kampusnya, dan parahnya lagi ia terbangun dalam kondisi telanjang (bugil). Ia juga tidak dapat mengingat mengapa dirinya ada di halaman kampus dalam kondisi bugil. Namun Iori ternyata tidak sendiri, ia bertemu dengan salah seorang mahasiswa baru bernama Imamura Kohei (Astuhiro Inukai) mantan otaku (menurut pengakuannya sendiri) yang juga muncul dari dalam sebuah ruangan kelas dalam kondisi bugil. Akhirnya dimulailah petualangan “duo bugil” ini untuk mencari tahu misteri kebugilan mereka di dalam kampus, yang ternyata berkaitan dengan Grand Blue dan sebuah circle atau klub menyelam bernama Peek a Boo (PaB). Dimana “duo bugil” ini dipaksa untuk bergabung dalam circle ini yang ternyata bukan hanya hobi menyelam melainkan juga minum-minum hingga bugil.

Pada awal film, para penonton akan disuguhkan adegan Iori dan Kohei terbangun dalam kondisi bugil di lingkungan kampus. Adegan ini dibuat berulang-ulang ala “time leap” selama 20 menit. Dimana setiap pengulangan mereka harus berusaha untuk memecahkan misteri dibalik kejadian yang menimpa mereka agar adegan tersebut tidak berulang kembali. Meskipun sebenarnya adegan berulang tersebut merupakan kejadian yang terjadi pada hari yang berbeda (hari-hari setelah kejadian pertama) namun adegannya dibuat identik dengan adegan pertamanya. Setiap kali melakukan pengulangan mereka memperoleh sedikit demi sedikit petunjuk untuk memecahkan misteri tersebut. Bagi sebagian penonton mungkin adegan ini dapat terlihat membosankan karena adegan yang mirip “revival” dari anime Boku Dake ga Inai Machi ini sebenarnya hanya untuk perkenalan dari circle menyelam PaB tetapi dibuat dengan terlalu lama dan terkesan hanya untuk memperpanjang durasi.

Meskipun demikian, karena film ini merupakan film bergenre komedi tentunya bagian tersebut dan bagian-bagian selanjutnya banyak menampilkan kekocakan-kekocakan. Selain itu pada bagian-bagian awal film yang disebutkan tadi juga terdapat beberapa “easter egg” dari anime atau movie populer. Selain revival dari Boku Dake ga Inai Machi tadi ada juga scene yang merupakan parodi dari film anime populer, Kimi no Na wa (Your Name) yang diperagakan oleh Iori dan Chisa.

Seperti dalam manga atau animenya, film ini juga dapat memberikan komedi-komedi yang segar dan dapat membuat penonton tertawa. Tentunya berkat kemampuan akting para pemeran yang dapat memerankan para karakter dalam film ini dengan sempurna dan dapat membawakan lelucon-lelucon tersebut secara natural, terutama “duo bugil” yang diperankan oleh Ryo Ryusei dan Atsuhiro Inukai. Keduanya benar-benar mampu memerankan Iori dan Kohei dengan sempurna.

Beberapa adegan dalam film ini juga dapat mengingatkan penggemar dengan adegan yang ada dalam versi manga atau animenya. Seperti bagian ketika festival dan kontes Mr dan Miss kampus dimana Iori dan Kohei bertemu si “menor” dan membodohi ketua klub tenis Tinker Bell. Kemudian ada juga adegan ketika mereka belajar mengenai isyarat tangan yang dialognya mirip seperti dalam versi manga dan anime. Atau adegan ketika pertama kali Aina “Menor” Yoshiwara (Ren Ishikawawa) bergabung dengan PaB dan menyaksikan “ketidaknormalan” para anggota PaB. Sementara yang berbeda dari versi manga atau animenya adalah latar tempat dari Toko Grand Blue dan Kampus mereka, dimana dalam versi film ini dibuat di sebuah pulau selatan yang untuk kesana harus menggunakan kapal motor atau speed boat, sementara untuk versi manga dan anime terletak di pulau utama, kota pinggir laut (Izu). Juga tentunya ditambahkannya unsur “Vamos” dance yang menjadi salah satu daya tarik sekaligus “trademark” dalam film ini.

Untuk endingnya sendiri bagi saya pribadi terasa sedikit antiklimaks terutama bagian yang berhubungan dengan motivasi “duo bugil” tersebut untuk bergabung dengan PaB dan mulai belajar menyelam. Dimana dalam versi manga atau anime Iori dan Kohei memutuskan untuk bergabung dengan PaB bahkan mampu menerima dan beradaptasi dengan “keanehan” para anggota PaB karena takjub melihat “dunia baru” yang terletak dalam lautan. Perasaan tersebut kurang dapat saya rasakan terutama ketika mencapai konklusi atau akhir dari film ini. Hal ini dan beberapa hal minor lainnya kemungkinan merupakan efek dari penyesuaian cerita untuk mengakomodir durasi film ini yang tidak sampai dua jam.

Tapi tentunya hal tersebut tidak lantas membuat film ini menjadi adaptasi yang gagal. Karena secara garis besar Grand Blue live action ini sangat dapat dinikmati terutama bagi kalian yang ingin tertawa melihat kekocakan dari “duo bugil” ini dalam versi live action. Selain itu kehadiran para aktris seperti Yuki Yoda, Aya Asahina, Yuka Ogura, dan Ren Ishikawa disini juga menjadi penyegar ditengah padang gurun para laki-laki  anggota PaB yang gemar minum-minum dan “bugil”.